Kota Bima - DinamikaMbojo, Camat RasanaE Barat Hj. Suharni,SE Menghadiri Pemaparan Kajian Fenomena Laut Teluk Bima oleh Pihak PT. Pertamina (Persero) bersama DLH Kota Bima dan DLH Kabupaten Bima beserta Dinas Pariwisata. Selasa (07/06/22) di Hotel Marina Inn 

Pemaparan langsung oleh Prof.Dr. Syafyudin Yusuf, ST. MSi selaku Tim Peneliti di Puslit Laut Pesisir dan Pulau Kecil (MaCSi Unhas). Berdasarkan Hasil dari Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) 28 April 2022 Lalu bahwa benar adanya terdapat semacam gumpalan atau jelly di perairan Teluk Bima. Secara kasat mata, buih terapung dimaksud berbau seperti rumput laut (normal) dan tidak berbau seperti minyak.

Setelah dilakukan Uji Laboratorium yang di Lakukan Beberapa Laboratorium berbeda yaitu di Laboratorium Unhas, Laboratorium GenBineSia, Genau Laboratorium dan  Laboratorium Biologi SMAN 1 Kota Bima oleh pihak Pertamina, DLH Kota Bima dan DLH Kabupaten Bima bahwa diperoleh hasil Laboratorium.  

Dimana Pencemaran buih atau gel Teluk Bima April-Mei 2022, merupakan fenomena alam yang dipicu pertumbuhan plankton terlampau tinggi (Algae Bloom). Fenomena itu dipicu oleh kondisi eutrofikasi air laut (penyuburan nutrien). Sumber nutrien berasal dari akumulasi dari Teluk Bima yang berasal dari aktivitas pemupukan tanaman dan buangan bahan organik dari lingkungan sekitar.

Lalu muncul banyak pertanyaan dari masyarakat, Kenapa Bisa Cepat Tersebar, Menipis, Menghilang hanya dalam waktu 1 malam ??? Karena Bahan Pencemar berupa bahan organik mengandung buih, berisi oksigen, kemudian adanya Oseanografi yaitu Algae yang mati Terbawa arus air laut surut di malam hari Dan terjadi Atmosferik dimana Buih terpecahkan oleh angin darat di sore hingga malam.

Peristiwa Sea Snot sudah banyak terjadi di berbagai belahan dunia, lalu kiat kiat apa saja yang harus kita lakukan demi mencegah hal itu tidak terulang Kembali. Menjaga Teluk Bima, agar tidak terjadi pencemaran berulang. Semua pihak tetap dalam koridor kerjasama dan saling mendukung pemecahan masalah Teluk Bima.

Pemerintah dan didukung swasta dan lembagan peneliti atau universitas untuk membuat suatu data base kelautan se Teluk Bima sebagai referensi masa mendatang. (bioekologi, fisik, kimia, oseanografi)

Pemerintah yang memiliki Laboratorium tetap melakukan monitoring kualitas air Teluk Bima untuk kebutuhan wisata, budidaya tambak. Konsep pengelolaan kawasan Teluk Bima, mengatur pemanfaatan yang sustainable. Restorasi tumbuhan laut (padang lamun dan mangrove) sebagai penyerap bahan pencemar. (***)

Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: