Dompu - DinamikaMbojo, Program Jarapasaka yang menjadi Program Unggulan Kabupaten Dompu dibawah duet kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Dompu, Kader Jaelani dan H. Syahrul Parsan, ST.MT, mulai dimantapkan pelaksanaannya.

Hal tersebut ditandai dengan digelarnya kegiatan Expert Meeting Jarapasaka dengan para pakar dari Universitas Mataram (Unram), Kamis (13/01/22) di Hotel Santika Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Hadir dalam Expert Meeting tersebut Bupati Dompu, Kepala Bappeda dan Litbang NTB, diwakili Kabid Perencanaan Ekonomi, para pakar yang tergabung dalam Center For Suitainable Farm System (CESFARMS) Universitas Mataram yang terdiri dari Ahli Porang, Prof. Suwardji, Ahli Peternakan, Prof. Dahlanuddin, Ahli Pengolahan Lahan Pertanian, Dr. Sukartono, Ahli Komunikasi Penyuluhan, Dr. Mukhtasam, Ahli Agribisnis, Dr. I Gusti Lanang Parta Tanaya, P.HD dan Ahli Agronomi, Nurrachman, M.Si.

Pejabat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu yang hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala Bappeda dan Litbang, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kadis Pertanian dan Perkebunan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kepala BPKAD, dan Tenaga Ahli, Arifuddin, SE.

Dalam sambutannya diacara yang berlangsung, Bupati AKJ menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universtas Mataram yang telah memfasilitasi kegiatan Expert Meeting sehingga berjalan lancar, aman dan tertib. “Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Universitas Mataram”, ucap Bupati.

Bupati AKJ menyebut kegiatan Expert Meeting sangat membantu Pemda Kabupaten Dompu dalam mengembangkan Program Unggulan Jarapasaka.

“Untuk pengembangan program unggulan tersebut sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, kami mengharapkan masukan, usul dan saran dari para pakar, untuk mendukung suksesnya program ini”, harapnya.

Dalam menjelaskan Jarapasaka, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Drs. H. Gaziamansyuri, M.AP, menyebut Jarapasaka sebagai akronim dari Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan.

Kata Kaban Bappeda dan Litbang yang akrab disapa H. Gazi tersebut, kelima komoditas pilihan ini dipilih oleh Bupati dan Wakil Bupati Dompu untuk dikembangkan sebagai Program Unggulan Pembangunan dalam lima tahun kedepan.

“Pengembangan komoditas dimaksud sebagai program unggulan diharapkan akan memberikan dampak yang baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan juga meningkatkan pendapatan asli daerah”, ucapnya.

Berikutnya dijelaskan H. Gazi, pengelolaan Jarapasaka direncanakan akan melibatkan berbagai stakeholder yaitu petani dan kelompok tani, koperasi, Bum Desa, dan perusahaan daerah. “Adanya mata rantai pengembangan Jarapasaka tersebut diharapkan akan menjadi siklus bisnis pedesaan.

Lanjutnya, dalam siklus tersebut peran pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam penyediaan regulasi dan sarana prasarana umum kewenangan daerah.

“Dalam upaya mewujudkan rencana pengembangan Jarapasaka itu dipandang perlu untuk melaksanakan konsultasi dalam bentuk meeting bersama akademisi yang memiliki expert dalam urusan pertanian, peternakan, dan agribisnis”, terangnya.

Selanjutnya Kepala Bappeda dan Litbang yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Dompu tersebut mengungkapkan, sebagai lembaga pendidikan tinggi, dalam pengembangan Program Jarapasaka ini, melalui CESFRAMS memiliki tugas dan peran dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Mewujudkan tugas dan peran tersebut, melalui forum Expert Meeting, para pakar memberikan masukan untuk perangkat daerah, pengampu Program Perioritas Jarapasaka, terkait pelaksanaan program kegiatan untuk mempercepat akselarasi pencapaian RPJMD, utamanya pengembangan Jarapasaka”, terangnya.

Mengakhiri penyampaiannya H. Gazi menjelaskan ada peran penting para pakar dalam pengembangan Program Jarapasaka, adapun peran penting tersebut adalah; Mengoptimalkan potensi daerah dengan tetap memperhatikan keberlanjutan program, daya dukung dan daya tampung lingkungan, Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan penyediaan sarana dan prasarana unggulan daerah, Keberpihakan anggaran untuk mendukung program prioritas, Pembenahan kelembagaan petani dan nelayan, Peningkatan peran Bumdes dalam pemasaran produk unggulan, Pembangunan Embung Mikro, Konservasi lahan kering, Inovasi dan tekhnologi budidaya lahan kering dan pengelolaan padi spesifik lokal dan Membatasi penggunaan lahan dengan kemiringan yang ekstrim untuk pertanian. (***)

Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: