Kota Bima - DinamikaMbojo, Kepala Dinas Perhubungan NTB H Lalu Moh Faozal mengatakan, kenaikan tarif penyeberangan Feri Tano-Kayangan dalam rangka mendorong peningkatan pelayanan.

H Lalu Moh Faozal mengatakan, sebenarnya hanya penyeberangan Feri Tano-Kayangan saja yang tak pernah dilakukan penyesuaian tarifnya.

"Sejak tahun 2017 tarif penyeberangan Feri Tano-Kayangan stagnan, sementara tarif penyeberangan lainnya, Lembar-Padangbai tahun 2020 lalu sudah naik 15 persen lebih ," ungkapnya via telepon, Selasa (28/12).

Tentunya, ada kajian mendalam sebelum tarif penyeberangan dinaikan, berdiskusi dan menerima masukan dari berbagai pihak berkepentingan. Para akademisi pun termasuk dari pengusaha angkutan sungai Danau dan Penyeberangan selaku operator.

Bahkan para pengusaha sudah bersurat sejak Juli tahun 2021 meminta pertimbangan menaikan tarif. Ini karena terus meningkatnya biaya operasional harus dikeluarkan oleh pengusaha.

Kepala Dinas Perhubungan NTB H Lalu Moh Faozal mengatakan, kenaikan tarif penyeberangan Feri Tano-Kayangan dalam rangka mendorong peningkatan pelayanan.

Pada jangkaBima.com, H Lalu Moh Faozal mengatakan, sebenarnya hanya penyeberangan Feri Tano-Kayangan saja yang tak pernah dilakukan penyesuaian tarifnya.

" sejak tahun 2017 tarif penyeberangan Feri Tano-Kayangan stagnan, sementara tarif penyeberangan lainnya, Lembar-Padangbai tahun 2020 lalu sudah naik 15 persen lebih ," ungkapnya via telepon, Selasa (28/12).

Tentunya, ada kajian mendalam sebelum tarif penyeberangan dinaikan, berdiskusi dan menerima masukan dari berbagai pihak berkepentingan. Para akademisi pun termasuk dari pengusaha angkutan sungai Danau dan Penyeberangan selaku operator.

Bahkan para pengusaha sudah bersurat sejak Juli tahun 2021 meminta pertimbangan menaikan tarif. Ini karena terus meningkatnya biaya operasional harus dikeluarkan oleh pengusaha.

Tambah Faozal, tentunya pemerintah pasti memperhatikan pendapatan masyarakat, namun tentu juga pemerintah ingin memastikan juga bagaimana peningkatan pelayanannya, dengan kenaikan 15 persen ini paling terendah dari permintaan teman-teman operator penyeberangan Tano-Kayangan, yaitu 25 persen.

Berangkat dari itu, pihaknya kata Fauzal, kemudian melakukan pertemuan dengan sejumlah elemen terkait dan kemudian bersurat pada bapak gubernur.

Kemudian baru memutuskan untuk menaikkan tarif penyeberangan Feri Tano-Kayangan Sebesar 15 persen dari diminta oleh para pengusaha 25 persen.

Tentunya, dengan adanya kenaikan tarif ini, para pengusaha pun menyanggupi untuk meningkatkan dan lebih maksimalkan pelayanannya.

Ditanyakan keputusan kenaikan tarif Sepihak, Faozal membantah, bahkan pihaknya sudah berdiskusi juga dengan teman-teman Organda sebelum penetapan kenaikan tarif penyeberangan Feri Tano-Kayangan.

Mengenai adanya protes dari pengusaha transportasi darat, kata Faozal nanti akan ada penyesuaian tarif bagi usaha transportasi lainnya.(MD.002)
Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: