Kota Bima - DinamikaMbojo, Akibat molornya pengerjaan jembatan penghubung Penaraga dan Penatoi menyebabkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar lumpuh, sejumlah usaha disepanjang jalan dan sekitarnya terpaksa ditutup.

Melihat nasib masyarakat sekitar proyek tersebut, Mantan anggota DPRD Kota Bima, H Armansyah angkat bicara dan mendesak Pemerintah Kota (pemkot) Bima dan DPRD untuk bersikap, karena ini menyangkut kebutuhan ekonomi rakyat.

“Walau proyek jembatan anggarannya dari provinsi, tetapi penggunanya kan warga Kota, makanya pemkot dan DPRD perlu menyikapinya,” desaknya.

Mantan ketua Gapensi Kota Bima itu menilai, progress pengerjaan jembatan Penaraga sangat lambat,  walaupun waktu diberikan masih cukup lama, namun harusnya pihak pelaksana memikirkan keberlanjutan usaha masyarakat sekitarnya.

“Kalau molorkan rakyat yang rugi, karena semakin lama pula akses jalan tidak dapat dilalui,” ujar Armansyah. 

Tambahnya, masalah ini harusnya mendapat perhatian serius dari pemkot bima dan DPRD, jangan kemudian seolah dibiarkan nasib rakyat alami kesulitan seperti saat ini.

Dirinya pun mendorong DPRD Kota Bima meninjau lokasi proyek sehingga bisa dikoordinasikan bersama pemerintah daerah dan provinsi.

Selain menimbulkan masalah ekonomi, akibat molornya pengerjaan jembatan tersebut tentunya berimbas pula pada kesemrawutan arus lalu lintas. 

Selama pengerjaan jembatan jalan seokarno-Hatta dari kelurahan penatoi sampai lapangan pahlawan terpaksa dialihkan kembali menjadi dua jalur. Walupun itu harus dilakukan namun harus diimbangi dengan progress pengerjaan proyek yang cepat.

Jangan sampai alasan waktu masih lama, rakyat jadi korban, tentunya dengan pengalihan jalan setidaknya jalanan kota kembali jadi semrawut dan kerap terjadi kecelakaan lalulintas.

Mewakili masyarakat saya mendesak pemkot dan DPRD segera bersikap, karena ini menyangkut hajat hidup rakyat,” pungkas H Armasyah. (DM.Red).

Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: