DinamikaMbojo, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE mengikuti rapat koordinasi evaluasi penanganan Covid-19 bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bertempat di ruang graha bakti praja Gubernur NTB Mataram. Kamis 22 Juli 2021

Dalam rapat koordinasi tersebut Walikota HML menyampaikan beberaoa hal krusial terkait dengn urusan penanganan pasien Covid-19 di Kota Bima.

Dalam rapat koordinsi itu juga Walikota menyampaikan secara langsung pada Gubernur NTB akan kesulitan koordinasi urusan Swabb PCR beserta problem yang dirasakan oleh Tenaga Kesehatan (Nakes) Kota Bima.

“Swabb PCR ini adalah keluh kesahnya Tenaga Kesehatan (Nakes) Kota Bima saat sekarang yang dianggap cukup lamban menhetahui hasilnya karena harus dinkitim ke Kabuoaten Sumbawa dulu” ujar Walikota

Rentang waktu pengiriman hasil Swabb PCR ini juga mejadikan kendala tersendiri dalam hal pelayanan kesehatan.

“Misalkan saja hari ini dilakukan Swabb PCR, tidak lantas kita mengetahui secara cepat hasilnya karena harus dikirim lagi ke Kabupaten Sumbawa selama 4 hari menunggu, kita tentu alami satu kegagalan dalam hal pelayanan” ungkap Walikota

Atas problematik itu pula, Wali Kota Bima sampaikan Secara langsung pada Rapat Koordinasi itu bahwa Pemerintah Kota Bima mengambil langkah menginisiasi untuk pengadaan PCR sendiri tanpa mengirim Sampel di Kabupaten Sumbawa lagi.

“Keselamatan Warga Saya Utamakan daripada menunggu Hasil PCR di Kabupaten Sumbawa, maka saya inisiasi mengadakan PCR sendiri, saya sudah alokasikan walau tidak ada legal standing dari Gubernur” ungkapnya.

Masih Menurut Walikota bahwa PCR diadakan di rumah sakit kota Bima dalam rangka mempercepat deteksi dini terhadap masyarakat yang terpapar covid-19.

“Sehingga penanganan nya dapat dilakukan secara cepat tanpa menunggu waktu berhari-hari demi keselamatan masyarakat kota Bima” Demikian Tegas Walikota HML.

Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.

Dibanding rapid test, pemeriksaan RT-PCR lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi. Selain itu, proses untuk mengetahui hasilnya lebih lama ketimbang rapid test. (DM.003).

Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: