Kota Bima - DinamikaMbojo, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Bima menggelar Upacara HUT PGRI ke 75 dan Hari Guru Nasional (HGN) yang dilaksanakan dilapangan sekolah setempat, Rabu (25/11).

Kepala Sekolah SMPN 8 Ridwan, S.Ag membacakan sambutan ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Pada hari ini, tanggal 25 November 1945 kita mengenang kembali semangat dan niat mulia para guru di seluruh tanah air, ketika puluhan organisasi guru yang berbeda paham dan golongan, sepakat melebur menjadi satu sehingga lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). 

Dengan dijiwai semangat proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat memajukan pendidikan nasional. 

Terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para guru, pendidik formal/non-formal, dan tenaga kependidikan dengan
menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Setelah 75 tahun Indonesia merdeka, jati diri PGRI sebagai organisasi profesi yang
independen, unitaristik, dan non-partisan senantiasa dijaga, dan melekat di dada pengurus,
pejuang, aktivis, dan para guru. 

Sebagai rumah besar perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, PGRI terus bergerak, mengabdi, dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan.

Pada perayaan peringatan ke-75 tahun, PGRI terus berjuang memajukan pendidikan dan
sebagai wadah perjuangan para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, maka tema
peringatan HUT ke-75 PGRI dan HGN adalah “Dari PGRI untuk Indonesia, Kreativitas dan
Dedikasi Guru Menuju Indonesia Maju”. 

Betapa penting peran guru sebagai manusia pengubah yang berkarakter kreatif, inovatif, dan berdedikasi. Guru yang berkarakter demikian akan memancarkan fajar penerang di sekelilingnya yang ditumbuhkan melalui proses pendidikan yang mengembangkan budi pekerti sehingga mendorong siswa mengembangkan potensinya, dan menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat. 

Pada peringatan ini, beragam Inovasi kami hadirkan untuk Indonesia antara lain, Olimpiade Virtual Gurulympics, peluncuran TV Streaming Tunas TV, Aplikasi Bantu Guru, Inovasi Pembelajaran dalam PGRI Smart Learning and Character Center, WAVE (Webinar and Virtual Workshop) dan beragam inovasi dari PGRI berbagai daerah yang kami
persembahkan sebagai tekad kami untuk menolak menyerah karena covid-19, menolak menyerah kepada berbagai keterbatasan yang dihadapi dalam bekerja.

Pada bagian akhir dari sambutan ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada Bapak Presiden RI, seluruh jajaran Kemendikbud, KemenPan- RB, BKN, Kemendagri, dan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota yang respon
terhadap perjuangan PGRI khususnya di masa pandemi antara lain.

Terbitnya Perpres No. 98 tentang Gaji dan Tunjangan PPPK (2). Pemberian kuota kepada guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk kelancaran PJJ, Relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk pembayaran guru honor dan pembelajaran daring, Pembatalan Ujian Nasional (UN). Di keluarkannya klaster pendidikan dari RUU Cipta Kerja. 

Selanjutnya kami sangat
mengharapkan agar para guru honorer Kategori maupun Non -Kategori khususnya yang
berusia di atas 35 tahun diberikan kesempatan menjadi ASN melalui jalur ASN-PPPK maupun jalur CPNS.

Pada hari ini, tanggal 25 November 1945 kita mengenang kembali semangat dan niat mulia para guru di seluruh tanah air, ketika puluhan organisasi guru yang berbeda paham dan golongan, sepakat melebur menjadi satu sehingga lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). 

Dengan dijiwai semangat proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat memajukan pendidikan nasional. 

Terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para guru, pendidik formal/non-formal, dan tenaga kependidikan dengan
menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Setelah 75 tahun Indonesia merdeka, jati diri PGRI sebagai organisasi profesi yang independen, unitaristik, dan non-partisan senantiasa dijaga, dan melekat di dada pengurus, pejuang, aktivis, dan para guru. 

Sebagai rumah besar perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, PGRI terus bergerak, mengabdi, dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan.

Pada perayaan peringatan ke-75 tahun, PGRI terus berjuang memajukan pendidikan dan sebagai wadah perjuangan para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, maka tema
peringatan HUT ke-75 PGRI dan HGN adalah “Dari PGRI untuk Indonesia, Kreativitas dan
Dedikasi Guru Menuju Indonesia Maju”. 

Betapa penting peran guru sebagai manusia pengubah yang berkarakter kreatif, inovatif, dan berdedikasi. Guru yang berkarakter demikian akan memancarkan fajar penerang di sekelilingnya yang ditumbuhkan melalui
proses pendidikan yang mengembangkan budi pekerti sehingga mendorong siswa
mengembangkan potensinya, dan menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat. 

Pada peringatan ini, beragam Inovasi kami hadirkan untuk Indonesia antara lain, Olimpiade Virtual Gurulympics, peluncuran TV Streaming Tunas TV, Aplikasi Bantu Guru, Inovasi Pembelajaran dalam PGRI Smart Learning and Character Center, WAVE (Webinar and Virtual Workshop) dan beragam inovasi dari PGRI berbagai daerah yang kami persembahkan sebagai tekad kami untuk menolak menyerah karena covid-19, menolak menyerah kepada berbagai keterbatasan yang dihadapi dalam bekerja.

Dikeluarkannya klaster pendidikan dari RUU Cipta Kerja. Selanjutnya kami sangat mengharapkan agar para guru honorer Kategori maupun Non-Kategori khususnya yang berusia di atas 35 tahun diberikan kesempatan menjadi ASN melalui jalur ASN-PPPK
maupun jalur CPNS.

Meski masih dalam suasana penuh keprihatinan ditengah wabah Covid-19, kita semua para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan di seluruh tanah air kembali merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2020 dengan khidmat dan mematuhi protokol kesehatan.

Covid-19 memaksa manusia untuk melakukan adaptasi dalam keseluruhan aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan dan pembelajaran. Pembelajaran yang semula dilakukan penuh kehangatan di kelas, demi keselamatan siswa, guru, dan orang tua, harus dilakukan dengan belajar dari rumah secara online atau daring maupun offline atau luring. 

Saya menaruh hormat atas
semangat dan dedikasi guru, pendidik, dan tenaga kependidikan yang meskipun dengan segala keterbatasan tak surut dalam pengabdian mendidik para siswa dan mahasiswa ditengah pandemi ini. 

Kita dapat menarik hikmah di balik pandemi Covid-19 yakni mempercepat akselerasi penguasaan teknologi di kalangan guru dan siswa, menguatkan kerja sama antara guru dan orang tua sekaligus memastikan bahwa peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apa pun.

Pasca pandemi berakhir, pembelajaran jarak jauh atau paduan pembelajaran daring dan luring akan menjadi suatu bentuk kenormalan baru. PGRI meminta agar di seluruh wilayah Indonesia dapat dijangkau oleh infrastruktur dasar listrik dan jaringan internet ke sekolah-sekolah sehingga tidak ada anak Indonesia dan para gurunya yang tertinggal dalam pembelajaran dan mengakses ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini.

juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada para orang tua, karena di masa pandemi ini, peran orang tua sangat penting mendampingi anak belajar, sekaligus menjadi ruang untuk memperkokoh kualitas kasih sayang antar anggota keluarga.(DM.Red).

Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: