Kota Bima-Dinamikambojo, Anggota Dewan Dapil II Kecamatan Rasanae Barat dan Mpunda menggelar reses masa sidang III tahun dinas 2020 di Lingkungan kampung Paruga, pada Rabu (9/9).

Pantauan Media ini, terlihat Ratusan warga Kelurahan Paruga menghadiri kegiatan reses yang digelar wakil rakyat tersebut. Adapun Anggota Dewan Dapil II yang hadir pada kegiatan reses, diantaranya Taufik H. A. Karim, Sudirman DJ, H. Mustamin, Yogi Prima Ramadhan, M. Ryan Kusuma, Amiruddin, Hj. Ipa Suka dan Rahmat Saputra.

Yogi Prima Ramadhan pada pertemuan reses menyampaikan bahwa reses yang dilaksanakan ini merupakan kewajiban kami untuk turun ke masyarakat guna menyerap aspirasi dari masyarakat. Maka dengan demikian diharapkan pada masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dengan skala prioritas untuk kepentingan bersama.

Warga Paruga, Ismail A. Rasyid mengatakan bahwa kantor Kelurahan Paruga sudah ada sejak tahun 2015, namun sampai saat ini kantor Kelurahan Paruga belum memiliki gedung sendiri dan masih dalam status menyewa rumah milik warga. 

Padahal Kata Ismail, Kelurahan paruga ini merupakan Icon dan berada ditengah-tengah Kota. Coba Kita Bandingkan, diwilayah timur seperti Kelurahan Lelamase, Nungga dan sekitarnya sudah memiliki gedung tersendiri, Kenapa kantor Kelurahan Paruga Belum juga di bangun. Tanyanya.

Oleh karena demikian kami sangat mengharap adanya kantor Kelurahan Paruga yang presentatif guna kelancaran dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat Kelurahan Paruga pada umumnya.

Sekarang Ini warga tengah mengalami Krisis air, selain itu meminta pemagaran Kuburan dekat jembatan gantung. Pertanyakan kapan penyelesaian Masjid Raya dan meminta agar drainase dijalan Kartini dapat diperbaiki karena sudah tersumbat dan airnya meluap dijalan raya. 

Sementara Edi Warga Kampung Bara mempertanyakan tidak merayanya pembagian bantuan Covid 19, Juga bantuan untuk Lanjut Usia (Lansia) diduga tidak sesuai yang diharapkan serta bantuan lainnya yang tidak sesuai dengan data yang sebenar. Terbukti, warga yang benar-benar berhak menerima bantuan sama sekali tidak tersentuh. Bebernya.

Kemudian Arsed sapaan om Pres mempertanyakan kejelasan bagi warga yang ada dibantaran sungai, apakah sudah ayak dipindah ke Kadole atau tidak. Mengingat ditempat relokasi tersebut kami lihat sangat belum layak. Dimana pada lokasi tersebut, belum ada sekolah untuk anak-anak, belum tersedia air bersih, belum ada masjid dan lokasi kuburan.

Mustamin Warga Kampung Sigi, mempertanyakan Kapan normalisasi sungai sungai padolo, jembatan sudah dibangun, namun program selanjutnya belum ada, Dan pertanyakan sewa Perkiosan yang tidak ada koordinasi dengan pedagang.

Menanggapi Aspirasi Masyarakat, M. Ryan Kusuma, mengatakan terkait sejumlah aspirasi yang ada ini akan menjadi atensi kami untuk dibahas ditingkat selanjutnya. 

Selain itu aspirasi lain, seperti pemagaran kuburan, lampu jalan dan drainase" insya Allah akan diprioritaskan" sebahagiannya akan dikerjakan pada anggaran perubahan ini dan lainya akan dikerjakan pada 2021. Terangnya. 

Tanggaoan Taufik H. A. Karim, terkait Normalisasi sungai itu adalah bantuan bank dunia yang dilakukan BWS. Akan tetapi Kami tetap memperjuangkannya. 

Selanjutnya, untuk bantuan bakulan insya allah dalam bulan akan segera dibagikan dalam bentuk Barang". Ini sesuai dengan hasil koordinasi kami dengan dinas koperindag Kota Bima.

Usai pelaksanaan reses, dilanjutkan dengan Penyerahan Al-qur'an dan Iqro untuk TPQ Kasamaweki yang dipimpin oleh Ibu hadijah di RT 06 RW 02 Paruga dari bantuan pribadi H. Mustamin dan Amiruddin.

Kata Amiruddin, TPQ ini sebelumnya sudah di pernah diberikan bantuan, karena selama ini belum mendapatkan anggaran dari pemerintah. Makanya inisiatif kami memberikan bantuan mengingat murid yang ada di TPQ tersebut sangat banyak dan kami sangat prihatin dengan melihat keadaan Murid yang kekurangan Alqur'an dan Iqro untuk kegiatan belajar mengaji. Tuturnya.(MD.Red).

Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: